Timor Leste sebagai salah satu negara termiskin di dunia, harga-harga barang di negara tersebut cukup fantastis, tidak terkecuali BBM. Seperti yang diberitakan oleh Republika pada tanggal 4 Juni 2013, harga bensin satu liter di Timor Leste sebesar 1,4 dolar AS atau setara dengan 14 ribu rupiah. Tidak jarang mobil-mobil berpelat Timor Leste menyeberang perbatasan untuk membeli BBM di Timor Barat yang merupakan wilayah Indonesia. Mereka membeli BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi warga negara Indonesia.
Fenomena ini telah mendapat perhatian dari para pejabat di NTT sejak setahun yang lalu. Sejumlah anggota DPRD TTU (Timor Tengah Utara), NTT, merasa kesal dengan maraknya mobil-mobil berpelat Timor Leste yang membeli BBM bersubsidi di NTT. Wakil ketua DPRD TTU Hermegildus Bone berpendapat bahwa pemerintah daerah dan pemerintah pusat seharusnya membuat peraturan tentang penggunaan BBM oleh mobil berpelat asing. Hermegildus Bone mengatakan : "Harus ada satu aturan yang jelas mengenai pemakaian BBM mobil berpelat Timor Leste yang setiap hari keluar masuk daerah kita dan secara bebas mengonsumsi BBM subsidi kita. Hal ini tentunya sangat merugikan warga yang setiap saat rutin membayar pajak tetapi hasil subsidi dinikmati bersama warga asing."
Berdasarkan pantauan media Kompas di tahun 2012, terdapat sejumlah mobil berpelat Timor Leste yang masuk Kefamenanu (ibukota kabupaten TTU). Tidak sedikit mobil-mobil asal Timor Leste yang berhenti untuk membeli bensin di pinggir jalan maupun di SPBU. Di sepanjang jalan protokol terdapat beberapa pedagang bensin eceran. Berdasarkan berita yang dilansir oleh Kompas tanggal 6 Maret 2012, salah seorang pedagang bensin eceran bernama Anis mengaku bahwa dia seringkali menjual bensin ecerannya ke mobil-mobil berpelat Timor Leste tetapi Anis tidak memermasalahkan hal itu. "Sudah banyak mobil dan motor dari Timor Leste yang isi bensin eceran saya namun soal harga sama seperti konsumen lain yaitu Rp 5.000 per botol," kata pedagang bensin eceran tersebut.
Seorang pemilik mobil asal Timor Leste sedang membeli bensin eceran di NTT
Menurut berita yang dilansir oleh Kompas tanggal 8 Maret 2012, salah seorang warga Timor Leste asal distrik Oekusi, Angelino da Conceicao, mengatakan bahwa dia sering membeli BBM di Indonesia karena harga BBM di Indonesia jauh lebih murah. Dia sempat memborong bensin sebanyak 120 liter untuk persediaan dua sampai tiga minggu. Dia mengatakan : "Saya rancang khusus tangkinya (modifikasi) dengan menambah kapasitas pengisian yang semula standar. Saya ubah menjadi 120 liter sehingga nanti pada saat sampai Timor Leste saya akan pakai untuk mobil saya tiap hari." Selain membeli bensin, Angelino da Conceicao selama di NTT juga membeli sembako, pakaian, aksesoris hingga onderdil mobil.
Direktur Utama PT. Pertamina Karen Agustin Setiawan menyatakan akan menerapkan harga khusus bagi para pemilik kendaraan asal Timor Leste. Dengan tegas ia mengatakan : "Untuk kendaraan Timor Leste yang hendak memakai BBM dari Indonesia, kami dan pemerintah Indonesia telah bersepakat untuk dikenakan tarif khusus! Itu nantinya pihak Timor Leste akan berurusan langsung dengan Pertamina. Jika ketahuan masih terdapat kendaraan Timor Leste yang menggunakan BBM bersubsidi bagi masyarakat Indonesia, tolong disampaikan kepada kami. Kami tak ingin masyarakat Indonesia selalu dirugikan. Karena BBM bersubsidi itu hanya khusus diberikan bagi masyarakat Indonesia, bukan untuk mobil-mobil Timor Leste!" Mengenai penyeludupan BBM ke Timor Leste, Karen Agustin Setiawan mengatakan bahwa mereka sudah memeringatkan pihak POLRI dan TNI untuk memerketat daerah perbatasan.
No comments:
Post a Comment