15 Perbedaan Seputar Yesus Kristus dan Isa Almasih

Saya dulu pernah aktif di sebuah organisasi lintas agama yang terdiri dari para pemuda Muslim dan pemuda Kristen, kecuali pendiri serta beberapa petinggi organisasi yang sudah menikah dan cukup berumur. Para petinggi organisasi lintas agama yang mengklaim diri "Kristen" ini sering menggunakan nama "Isa Almasih" untuk menyebut Yesus Kristus. Penggunaan nama "Isa" sebagai pengganti nama "Yesus" mengundang kontroversi baik di kalangan Kristen maupun kalangan Muslim. Mereka yang saya juluki "Pengikut Isa" ini bersikukuh bahwa Isa yang ada di dalam Alquran adalah Yesus yang ada di dalam Alkitab dan mereka juga menggunakan ayat-ayat Alquran untuk mendukung keyakinan mereka. Saya masih ingat ketika saya dan beberapa kawan kampus saya dulu setiap minggu mengadakan KTB bersama Pak AJ (pendiri organisasi lintas agama tersebut) di ruang BEM, beliau mengajarkan kami untuk berdoa dengan menghilangkan kata "Tuhan Yesus" dan menggantinya dengan kata "Isa junjungan kami".

Salah satu pihak dari kalangan Muslim yang menentang penggunaan kata "Isa" oleh organisasi lintas agama ini adalah The Yeshiva Institute, sebuah kelompok kajian yang fokus mengaji hubungan Islam dan Yudaisme. Menurut Dr. Mochamad Ali, pendiri TYI sekaligus dosen senior di Universitas Airlangga, organisasi lintas agama tersebut memiliki tujuan merusak akidah Islam melalui pengaburan identitas sehingga umat Islam tidak merasa "alergi" dengan mereka. Istilah-istilah dalam Kekristenan mereka ganti dengan istilah-istilah khas Islam atau Alquran, seperti "Yesus" diganti "Isa", "Kristen" diganti "Nasrani", dan "Alkitab" diganti "Taurat dan Injil". Selain meresahkan umat agama lain, apa yang mereka lakukan memiliki konsekuensi teologis seperti yang sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya. (Baca artikel sebelumnya : https://mozesadiguna95.blogspot.com/2018/07/pantaskah-orang-kristen-menyebut-yesus.html)

Maka dari itu, di saat mereka mencoba mencari persamaan-persamaan antara Islam dengan Kekristenan, saya justru menunjukkan perbedaan-perbedaan antara Islam dengan Kekristenan. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas perbedaan-perbedaan antara Isa di dalam Alquran dan hadits dan Yesus di dalam Alkitab. Saya telah menemukan 15 perbedaan antara Yesus Kristus dalam Alkitab dan Isa Almasih dalam Alquran dan hadits. Sumber ayat Alkitab dan Alquran serta hadits dalam tulisan ini saya tulis cetak miring. Agar tulisan ini tidak terlalu panjang, bahasa asli dari ayat yang bersangkutan tidak saya cantumkan. Berikut adalah perbedaan-perbedaan Isa dan Yesus mulai dari hal yang kecil hingga fundamental :

1. Sebelum Kelahiran

Maria, ibu Yesus, sebelumnya tinggal di Galilea dan tidak tinggal bersama Imam Zakharia.


Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (Lukas 1 : 26-27)

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (Lukas 1 : 39-40)

Maryam, ibu Isa, sebelumnya tinggal di Baitul Maqdis dan tinggal bersama Nabi Zakariya.


Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS 3 : 37)

2. Kelahiran


Yesus dilahirkan di kandang domba.

dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Lukas 2 : 7)

Isa dilahirkan di bawah pohon kurma.

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan." (QS 19 : 23)

3. Status Ibu


Maria sudah bertunangan dengan Yusuf sebelumnya dan telah menikah saat Yesus dilahirkan.


Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus. (Matius 1 : 24-25)

Maryam tetap berstatus sebagai seorang lajang hingga Isa dilahirkan.


Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina," (QS 19 : 27-28)

Status Maryam sebagai lajang hingga Isa dilahirkan dibuktikan dengan munculnya tuduhan bahwa Maryam telah berzinah. Andaikata Maryam telah menikah, masyarakat tidak akan menuduh Maryam demikian. Andaikata Maryam masih bertunangan, tunangan Maryam seharusnya ada di sana membela tunangannya dari fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya.

4. Nasab

Yesus sering disebut "Yesus putra Yusuf".

Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, (Lukas 3 : 23)

Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." (Yohanes 1 : 45)

Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" (Yohanes 6 : 42)

Isa sering disebut "Isa putra Maryam".

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS 5 : 46)

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (QS 33 : 7)

Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. (QS 57 : 27)

Di dalam Alquran dan kitab-kitab Islam lainnya, Isa tidak pernah disebut "Isa putra Yusuf". Penyebutan nasab melalui ibu bagi masyarakat Yahudi adalah sebutan yang negatif. Seseorang yang nasabnya melalui ibu menunjukkan bahwa orang tersebut adalah anak haram karena tidak diketahui siapa ayahnya. Orang Kristen tidak sepantasnya menyebut Yesus dengan sebutan "Yesus putra Maria" karena itu tidak menghargai Yusuf sebagai seorang ayah. Orang Muslim menyebut Isa dengan sebutan "Isa putra Maryam" karena mereka percaya bahwa Maryam tidak menikah.

5. Waktu Bayi

Bayi Yesus tidak melakukan mujizat apapun.

Bayi Isa dapat berbicara kepada orang-orang yang memfitnah Maryam telah berbuat zinah.


maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (QS 19 : 29-34)

6. Mujizat Pertama

Mujizat Yesus yang pertama adalah mengubah air menjadi anggur dalam sebuah pesta perkawinan di Kana.


Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. (Yohanes 2 : 11)

Mujizat Isa yang pertama adalah berbicara ketika masih bayi. (QS 19 : 29-34)

Orang Kristen sejati tidak akan percaya peristiwa bayi Isa yang dapat berbicara. Kemudian Isa melakukan mujizat kedua pada saat masih kanak-kanak yakni meniup burung-burung yang terbuat dari tanah menjadi burung hidup (QS 5 : 110). Yesus yang diyakini orang Kristen tidak pernah melakukan mujizat sebelum berusia 30 tahun.

7. Permintaan Bukti

Filipus meminta bukti kepada Yesus dengan ditunjukkannya Bapa kepada mereka agar mereka semakin percaya kepada Yesus.

Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (Yohanes 14 : 8)

Hawariyyun (sahabat-sahabat Isa) meminta bukti kepada Isa dengan diturunkannya hidangan dari langit agar mereka semakin percaya kepada Isa.


(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?" Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tentram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu." (QS 5 : 112-113)

8. Injil

Injil versi Kekristenan belum ada ketika Yesus hidup dan baru ditulis beberapa tahun setelah wafatnya Yesus Kristus.

Injil versi Islam sudah ada ketika Isa lahir kemudian diajarkan kepada Isa oleh Allah.


Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (QS 3 : 48)

9. Misi

Yesus diutus sebagai juruselamat untuk seluruh umat manusia di sepanjang zaman.


Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28 : 18-20)

Isa diutus sebagai nabi hanya untuk bani Israil.


Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (QS 43 : 59)

10. Penyaliban

Yesus mati disalibkan.


Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. (Markus 15 : 24-27)

Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. (Yohanes 19 : 16-18)

Isa tidak mati disalibkan melainkan orang lain yang fisiknya diserupakan dengan Isa.


dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS 4 : 157)

11. Kenaikan

Yesus naik ke sorga setelah memberitakan perintah terakhir kepada para muridNya untuk menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi.


Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah Para Rasul 1 : 6-11)

Isa diangkat oleh Allah dibawa kabur dari orang-orang yang hendak menyalibkannya.

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 4 : 158)

12. Kedatangan Kembali

Yesus turun di Bukit Zaitun di sebelah timur Yerusalem.


Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. (Zakharia 14 : 4)

Isa turun di Menara Putih di sebelah timur Damaskus.


Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan zafaran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga. (HR Muslim no. 2937)

13. Keilahian

Yesus mengonfirmasi bahwa diriNya adalah Tuhan.


Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Yohanes 13 : 13)

Isa menyangkal bahwa dirinya adalah Tuhan.

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (QS 5 : 116)

14. Asal Usul

Yesus adalah Firman yang menjadi manusia melalui Roh Kudus sebagai perantara.


Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1 : 14)

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. (Matius 1 : 18)

Isa adalah Roh yang menjadi manusia melalui Firman-Nya sebagai perantara.


Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (QS 21 : 91)

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS 3 : 59)

Yesus menurut Kekristenan adalah Firman yang menjadi manusia sedangkan Isa menurut Islam adalah Roh yang berasal dari Allah yang menjadi manusia. Maria mengandung disebabkan oleh Roh Kudus sedangkan Maryam mengandung disebabkan oleh Firman Allah "Jadilah!" Yesus bukan Roh Kudus. Jangan terjebak dengan konsep Modalisme! Jangan percaya dengan perkataan orang-orang yang memakai ayat-ayat Alquran bahwa Isa adalah Ruhullah untuk membuktikan Isa adalah Tuhan! Walaupun Yesus dan Roh Kudus adalah kesatuan dalam Tritunggal, keduanya tetap merupakan pribadi yang berbeda.

15. Sosok yang Dijanjikan Akan Datang

Yesus menjanjikan akan datangnya Roh Kebenaran atau Roh Kudus sesudah Yesus naik ke sorga.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (Yohanes 14 : 16-17)

Isa menjanjikan akan datangnya seorang rasul sesudah Isa yang bernama Ahmad.


Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS 61 : 6)

Kita sudah lihat bersama ada begitu banyak perbedaan antara Yesus dan Isa yang tidak dapat direkonsiliasi. Namun mereka tetap saja bersikukuh bahwa Yesus dan Isa adalah pribadi yang sama. Andaikata mereka akhirnya meyakini bahwa Yesus dan Isa adalah dua hal yang berbeda, saya yakin mereka akan berdalih bahwa nama Isa digunakan untuk menjembatani perbedaan antara Islam dan Kekristenan. Ini justru akan membuat baik orang Kristen dan orang Muslim jatuh ke dalam penyatuan agama dan memang dapat dikatakan organisasi ini berjalan ke arah sana. Mereka sering berbicara bahwa setiap orang Kristen dipanggil oleh Tuhan untuk menjalankan Amanat Agung. Namun apa yang mereka lakukan justru mendukakan hati Tuhan.

Ketika saya jelaskan perkara Isa dan Yesus dalam grup Mediasi, Pak IP (pembina regional Jawa Timur) mengatakan bahwa beliau dan beberapa orang lainnya meyakini nama Isa adalah nama yang punya kuasa. Seseorang yang selama ini suka menghakimi gereja-gereja dan orang-orang Kristen pun kini meminta dirinya sendiri tidak dihakimi dan bertindak play victim (bersikap seolah dirinya adalah korban padahal dirinya adalah pemicu konflik itu sendiri). Saya juga tidak berhak memaksa beliau untuk mengikuti keyakinan saya tetapi saya punya hak untuk menyatakan bahwa apa yang ia yakini tidak sesuai dengan Alkitab. Alkitab menyatakan bahwa nama Yesus atau Yasua (يسوع) atau Iesous (Ἰησοῦς) atau Yeshua (ישׁוע‎) adalah nama di atas segala nama dan dalam nama Yesus segala makhluk bertekuk lutut dan segala lidah mengaku "Yesus Kristus adalah Tuhan" (Filipi 2 : 9-11). Itu artinya nama Yesus adalah nama yang paling berkuasa di antara semua nama!

Pernyataan Pak IP bahwa beliau meyakini nama Isa memiliki kuasa dan tidak mau dihakimi

Tidak hanya orang Kristen, orang-orang di berbagai belahan dunia pun mengaku merasa ada kuasa ketika mereka berdoa kepada dewa A atau dewa B. Lantas ketika kita sembuh dari penyakit dengan berdoa atau memohon kesembuhan kepada dewa tertentu berarti dewa tersebut adalah tuhan yang benar? Bukankah setan pun dapat melakukan demikian? Di akhir zaman akan ada orang-orang yang memberitakan Yesus yang lain atau memberikan roh yang lain atau Injil yang lain (2 Korintus 11 : 4) dan para nabi palsu juga dapat melakukan mujizat (Matius 24 : 24). Selain itu, Pak AJ sebagai atasan Pak IP juga menolak dan mendorong bahkan memaksa orang-orang Kristen untuk tidak menyebut "Tuhan Yesus". Maka dari itu, melalui tulisan ini, saya menyatakan bahwa Pak AJ sebagai pendiri organisasi lintas agama, Pak IP sebagai pembina regional Jawa Timur, dan JS sebagai ketua tingkat nasional pengganti Pak AJ, tidak dapat lagi disebut sebagai "Kristen" bahkan mereka dapat disebut termasuk golongan "Antikristus".

Yahudi dan Kristen : Kaum Beriman atau Kaum Kafir?

Organisasi lintas agama yang dulu saya ikuti sering mengundang Asisten Profesor Mun'im Sirry sebagai pembicara dalam konferensi nasional. Tulisan-tulisan beliau di Geo Times juga sering dibagikan di grup Whatsapp organisasi. Asisten profesor Fakultas Teologi Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, ini sangat disukai oleh orang-orang "Kristen" dan sebagian besar orang Muslim di organisasi saya. Pendapatnya sering dijadikan rujukan oleh Pak AJ, pendiri organisasi perdamaian lintas agama tersebut. Mun'im Sirry memiliki pandangan berbeda dari kebanyakan ulama. Berdasarkan penuturan Pak AJ ketika berbincang-bincang dengan saya di McDonald's di tahun 2015, beliau sebagai seorang Muslim meyakini Isa disalibkan, Ishaq adalah anak yang akan dikorbankan oleh Ibrahim, dan peristiwa Isra Miraj hanyalah mimpi.

Asisten Profesor Mun'im Sirry

Mun'im Sirry menyatakan bahwa orang Kristen adalah kaum beriman menurut Alquran. Argumentasi beliau ini dituang ke dalam artikel yang berjudul "Umat Kristiani Itu Kaum Beriman Bukan Kafir". "Saya sekali lagi ingin menekankan pentingnya dialog dan kerja sama di antara kaum beriman, terutama Kristen dan Muslim," berikut kata-kata Paus Fransiskus yang dikutip oleh Mun'im Sirry dalam artikelnya yang dimuat di Geo Times. "Pantaskah kita, kaum Muslim, masih terus menyebut umat Kristiani sebagai orang kafir?" tanya Mun'im Sirry dalam artikelnya. Sebagian orang non Muslim, khususnya orang Kristen, merasa tersinggung ketika mereka disebut oleh orang-orang Muslim dengan istilah "kafir". Sebagian orang Muslim, khususnya yang ada di organisasi lintas agama saya dulu, juga berpendapat bahwa istilah "kafir" yang dimaksud oleh Alquran tidak ditujukan kepada orang Kristen.

Kaum Yahudi dan Nasrani sering disebut dengan istilah "Ahli Kitab" di dalam Alquran. Ahl al kitab (أهل الكتاب) memiliki arti "orang yang memiliki kitab". Karena kaum Nasrani dan kaum Yahudi sering disebut dalam Alquran sebagai satu entitas yakni Ahli Kitab, kata-kata "Yahudi dan Kristen" saya pilih sebagai judul tulisan ini, tidak hanya "Kristen", walaupun Mun'im Sirry lebih sering membahas hubungan antara Kekristenan dan Islam daripada Yudaisme dan Islam. Meskipun ada ulama yang berpendapat istilah "Ahli Kitab" juga mencakup umat Buddha, Hindu, dan lainnya, semua ulama sepakat bahwa istilah ini sudah pasti merujuk kepada umat Kristen dan Yahudi. Lawan kata dari kafir seharusnya adalah mukmin. Karena Mun'im Sirry menggunakan kata "kaum beriman", maka saya memakai kata "kaum beriman" dalam judul tulisan saya ini. Apa sebenarnya kata Alquran mengenai umat Kristen dan Yahudi ini? Mereka termasuk bagian dari kaum mukmin (beriman) atau kaum kafir?

Berikut adalah ayat Alquran yang menjadi ayat favorit orang-orang macam Mun'im Sirry dan orang-orang yang ada di dalam organisasi lintas agama saya dulu :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS 2 : 62)

Ayat ini sering digunakan oleh para penganut paham pluralisme untuk menunjukkan bahwa umat agama selain Islam juga diterima oleh Allah SWT. Kita tidak boleh sembarangan menafsirkan ayat kitab suci seperti yang dilakukan oleh sejumlah orang yang ada di organisasi lintas agama saya dulu. Syaikh Abdur Rakhman As Sa'di memberikan penafsiran atas QS 2 : 62 sebagai berikut :

"Yang benar ini adalah hukum terhadap orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Shabiin pada zamannya, bukan disandarkan kepada keimanan terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, karena ini adalah cerita tentang mereka sebelum diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam dan celaan terhadap perilaku mereka sebelumnya..."

Jadi konteks dari ayat ini adalah orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Shabiin yang hidup sebelum kemunculan Nabi Muhammad. Orang-orang Muslim meyakini bahwa sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai nabi untuk seluruh umat manusia, Allah telah mengutus nabi-nabi dan rasul-rasul untuk kaumnya masing-masing. Bagi orang Kristen sejati, orang Yahudi bukan kaum beriman. Walaupun orang Kristen dan orang Yahudi menyembah tuhan yang sama yaitu YHWH, orang Yahudi menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias. Ketika Mesias belum datang, orang-orang Yahudi merupakan kaum beriman. Orang-orang Yahudi yang hidup di masa Yesus dan sesudahnya yang menolak Yesus adalah YHWH yang berinkarnasi menjadi manusia dan juruselamat umat manusia bukan lagi kaum beriman. Bahkan di dalam kitab Talmud mereka disebutkan bahwa Yesus berada di neraka direbus dalam tinja panas (Gittin 57a). Para penganut paham Yudaisme yang menjunjung tinggi kitab Talmud sudah jelas akan binasa menurut Alkitab karena menolak Yesus.

Alquran menyatakan para Ahli Kitab adalah orang-orang fasik :

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنقِمُونَ مِنَّا إِلاَّ أَنْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلُ وَأَنَّ أَكْثَرَكُمْ فَاسِقُونَ

"Katakanlah : ‘Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?" (QS 5 : 59)

Jika golongan Ahli Kitab ini dinyatakan bagian dari kaum mukmin atau kaum beriman, maka muncul pertanyaan baru : "Apa lingkup atau batasan dari kaum beriman?" Orang pagan Quraisy juga beriman kepada Allah walaupun Allah yang mereka yakini memiliki istri dan tiga anak perempuan. Orang ateis pun dapat disebut sebagai "kaum beriman" karena mereka beriman bahwa tidak ada tuhan. Kalau yang dimaksud "kaum beriman" adalah kaum monoteis, Majusi atau Zoroaster juga menyembah satu tuhan dan memiliki kitab suci tetapi tidak dianggap sebagai Ahli Kitab oleh sebagian besar ulama. Jika yang dimaksud "kaum beriman" adalah pemeluk agama Abrahamik, Alquran pun menyatakan bahwa Ahli Kitab yakni Yahudi dan Nasrani mengingkari ayat-ayat Alquran yang disampaikan melalui Nabi Muhammad. Itu memang benar. Orang Yahudi sejati dan orang Kristen sejati tidak akan mengakui Muhammad sebagai nabi dari Tuhan dan menolak Alquran sebagai Firman Tuhan. Maka dari itu, kaum mukmin yang dimaksud Alquran sudah jelas yakni mereka yang percaya bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Alquran juga berkata secara gamblang mengenai nasib para Ahli Kitab :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk." (QS 98 : 6)

Kata kafir (كافر) berasal dari akar K-F-R (bahasa-bahasa Semitik awalnya tidak mengenal tanda vokal sehingga pembacaannya bisa bermacam-macam sesuai konteksnya) yang pada mulanya memiliki makna "menutup benih dengan tanah setelah ditanam". Seiring berjalannya waktu K-F-R mengalami pergeseran makna menjadi "menutup kebenaran". Kata "kafir" ini pun kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Menurut KBBI, kafir memiliki arti yang sempit yaitu orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya. Orang-orang pagan Quraisy yang menolak risalah yang dibawakan Muhammad tidak pernah mempermasalahkan sebutan "kafir" yang dialamatkan kepada mereka oleh para pengikut Muhammad. Jadi jika Anda tidak percaya bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia dan Alquran adalah Firman Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril, mengapa Anda tersinggung atau marah disebut "kafir"? Jika Anda tidak ingin lagi disebut "kafir", maka solusinya adalah mengucapkan dua kalimat syahadat. Anda orang Arab bukan, mengerti bahasa Arab tidak, tetapi marah disebut "kafir". Aneh!

Sungguh apa yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku "pembawa damai" ini dengan menjadikan pandangan Mun'im Sirry sebagai rujukan dapat membahayakan akidah kedua agama. Kawan Muslim organisasi saya dulu dari regional Jawa Barat berinisial JA pernah mengatakan Muni'im Sirry seakan mati-matian ingin merusak Islam dari dalam dan beliau disenangi oleh teman-teman Kristen organisasi saya. Bagi Anda yang beragama Islam, bila Anda meragukan apakah orang Yahudi dan Kristen termasuk orang kafir atau tidak apalagi sampai membenarkan keyakinan mereka, maka Anda otomatis sudah menjadi orang kafir. Namun melalui kata-kata saya ini tidak berarti saya setuju orang-orang Muslim bersikap semena-mena terhadap orang-orang Kristen dan Yahudi. Secara teologis, setiap orang sudah seharusnya meyakini bahwa keyakinannya adalah yang paling benar. Secara sosial, kita tetap harus memperlakukan orang yang berbeda keyakinan seperti kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Pak AJ selaku pendiri organisasi dan Pak IP selaku pembina regional Jawa Timur, mereka justru memperlakukan orang-orang Kristen di organisasi lintas agama mereka seperti warga kelas dua.

Bukti chat pernyataan JA mengenai Asisten Profesor Mun'im Sirry

Padahal tidak semua bahkan sebagian besar orang Kristen tidak menganggap kaum Muslim adalah kaum beriman. Tidak semua orang Kristen setuju dengan pernyataan Paus Fransiskus. Jangankan kaum Muslim, kaum Saksi Yehuwa dan kaum Mormon yang menyandang label "Kristen" pun tidak dianggap sesama kaum beriman oleh sebagian besar orang Kristen. Jangan pernah mengorbankan doktrin yang Anda yakini dengan alasan "toleransi"! Dalam ajaran Kristen, jika Anda tidak percaya Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia dan satu-satunya jalan keselamatan, Anda akan binasa. Dalam ajaran Islam, jika Anda tidak percaya Muhammad adalah utusan Allah dan nabi terakhir untuk seluruh umat manusia, Anda akan disiksa di neraka. Jika Anda tidak setuju dengan kedua pandangan ini, silakan Anda mencari agama yang sesuai dengan pandangan Anda. Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan ada konsekuensi yang menyertainya. Yang terpenting adalah kerukunan antar umat beragama harus dijaga dan setiap orang diperlakukan secara adil tanpa memandang agamanya.

Gereja Sebagai Komunitas Perdamaian

Selama saya menempuh kuliah di semester 4 dan 5, saya dan beberapa kawan kampus saya ikut semacam KTB bersama Pak AJ, pendiri sebuah komunitas perdamaian lintas agama. Walau mereka menyandang istilah "komunitas", saya lebih suka menyebutnya memakai istilah "organisasi" karena kata ini bersifat lebih umum dan pada faktanya "komunitas" tersebut bersifat sangat sentralistik. Seperti biasa, pembicaraan di dalam KTB selalu seputar Amanat Agung. Namun ada pernyataan menarik dari Pak AJ mengenai gereja yang ingin saya bahas di sini. Beliau pernah berkata : "Kalau Yesus masih ada bersama dengan kita hari ini, dia pasti bakal menyuruh jemaatnya 'keluar, keluar!'" Muncul pertanyaan di benak saya : "Kalau kita semua disuruh keluar dari gereja untuk memberitakan Injil, lantas siapa yang menggembalakan kawanan domba ini? Bukankah tetap perlu ada orang Kristen yang melayani di dalam gereja?" Kawan saya, RY, mengatakan ketidaksetujuannya terhadap beliau. Ia memiliki pemikiran bahwa seseorang yang baru saja percaya kepada Yesus sebaiknya diarahkan untuk masuk ke dalam gereja tetapi gereja mana yang dia masuki itu terserah kepada orang tersebut. Saya setuju dengan pemikirannya ini.

Saat saya berada di semester 5, saya hampir setiap hari Minggu ikut berjualan pakaian bekas di depan Masjid Agung Surabaya bersama kawan-kawan organisasi lintas agama saya. Kami berjualan untuk mendanai acara International Day of Peace dan Student Interfaith Peace Camp. Suatu kali saya menyeletuk bicara ke ketua cabang provinsi Jawa Timur saat itu : "Bang, ini hari Minggu lho. Kita gak ke gereja, Bang? Padahal teman-teman yang Muslim pada shalat lho." Saya bicara seperti itu pada saat itu dengan maksud bercanda, tidak serius. Lalu beliau menjawab : "Bergereja itu bisa di mana saja, Dek." Beberapa bulan kemudian, saya diundang untuk "berjamaah" dengan beliau. Tentu saja saya tertarik karena penasaran. Dalam pertemuan yang kedua atau ketiga, saya agak lupa, pak IP berkata : "Kita mulai sekarang akan mengadakan jamaah tiap minggu karena kawan-kawan Muslim kita mungkin selama ini melihat kita terkesan kurang rohani." Namun saya ikut berjamaah hanya beberapa kali karena seiring berjalannya waktu saya merasa tidak nyaman.

Menurut saya, "gereja" jamaah ini tidak ada bedanya dengan persekutuan. Saya beri tanda kurung karena saya meragukan apakah itu dapat disebut sebagai gereja. Jumlah jemaatnya sedikit dan dapat dilakukan mana saja tetapi biasanya dilakukan di rumah. Kami di sana tidak membaca Alkitab terjemahan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) melainkan Kitab Suci Taurat dan Kitab Suci Injil. Selesai membaca KST atau KSI, kami akan mencari ayat tentang Allah, ayat tentang Isa (kalau ada), ayat tentang manusia, dan yang terakhir kami disuruh memikirkan komitmen selama seminggu ke depan. Sungguh membosankan! Di dalam jamaah tersebut, Pak IP maupun Pak AJ tetap lebih sering menggunakan nama Isa daripada nama Yesus. Selain itu, Pak AJ dan Pak IP juga menganggap perjamuan kudus bersifat kontekstual. Roti dan anggur dalam perjamuan kudus dapat diganti dengan nasi pecel dan es teh manis dengan alasan kita tinggal di Indonesia sedangkan Yesus dan para muridnya tinggal di daerah Timur Tengah. Sungguh tidak Alkitabiah!

Kitab Suci Taurat dan Kitab Suci Injil

Karena saya merasa tidak nyaman karena beliau berulang kali seperti memaksa saya untuk ikut berjamaah, saya akhirnya berkata terus terang mengapa saya tidak tertarik lagi untuk ikut berjamaah. Jawaban yang saya dapat pun tidak mengenakkan. Pak IP menjawab : "Kalau ibadah yang kamu maksudkan untuk jadi Kristen hydrocephalus, memang, pada umumnya gereja gedung menawarkannya. Tapi gereja organik atau gereja original ya menekankan kepada ketaatan." Mereka minta jamaah dianggap sebagai gereja tetapi mereka sendiri tidak segan-segan menghina gereja lainnya. Mereka merasa jamaah adalah "gereja" yang asli dan menekankan pada ketaatan. Padahal mereka sendiri bikin jamaah didasari rasa takut dianggap kurang rohani oleh teman-teman Muslim, bukan didasari kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman. Menghargai perbedaan yang mereka ajarkan selama ini dalam peace camp (camp pengkaderan organisasi lintas agama milik Pak AJ dan Pak IP) ternyata tidak berlaku terhadap orang Kristen.

Bukti pernyataan Pak IP yang mengatakan gereja gedung menawarkan orang Kristen menjadi Kristen hydrocephalus

Orang Kristen membutuhkan gereja dan jamaah menurut saya bukan gereja. Gereja adalah "kandang domba" Anda entah apapun gereja Anda. Kalau Anda merasa kurang nyaman dengan istilah "kandang domba", dalam perumpamaan lainnya, gereja adalah "benteng" yang melindungi kita dari serangan musuh. Musuh hingga hari ini terus berupaya menghancurkan "benteng-benteng Kristen" bahkan semakin mendekati akhir zaman serangan musuh semakin gencar. Kita bisa melihat sendiri Eropa yang dulu dikenal kental dengan Kekristenan kini sudah banyak "benteng Kristen" di Eropa yang "hancur". Jika kita mengikuti perkataan Pak AJ di atas, apa jadinya Kekristenan? Satu per satu dari orang Kristen akan menghilang dan menjadi sasaran empuk si jahat. Padahal Alkitab memperumpamakan Yesus sebagai gembala yang meninggalkan domba-dombanya di kandang demi mencari domba yang masih hilang untuk dibawa pulang masuk ke dalam kandang. Ini ada domba entah dari mana malah menyuruh kita semua keluar dari kandang!

Saat ini saya sudah dikeluarkan dari organisasi lintas agama dan kontak saya sudah di-block oleh Pak AJ dan Pak IP. Tentu saja pada awalnya saya merasa sedih kehilangan banyak teman karena mengatakan kebenaran secara terang-terangan. Akan tetapi, saya justru merasakan damai sejahtera setelah meninggalkan "gereja" jamaah dan komunitas perdamaian yang penuh kemunafikan. Saat ini saya berjemaat di sebuah gereja kharismatik. Selama hampir dua tahun saya di gereja kharismatik, saya tidak pernah mendengar satu pun kata hinaan terhadap gereja lain yang keluar dari mulut pastur-pastur saya ketika berkhotbah. Saya merasa miris melihat ketua BEM saya yang memutuskan meninggalkan gereja karena termakan omongan manis para pengikut Isa tentang "Amanat Agung". Gereja yang ditinggalkannya adalah gereja di mana saya bertumbuh sekarang ini. Ironis memang. Dulu saya mengeluhkan betapa susahnya mencari mahasiswa Kristen untuk ikut peace camp. Sekarang saya justru bersyukur karena Tuhan ternyata selama ini melindungi saudara-saudara seiman saya dari penyesatan para pengikut Isa.

Berbeda dengan kawan-kawan kita yang beragama Islam, mereka justru dengan cepat membanjiri kuota peace camp dan itu terjadi setiap kali organisasi lintas agama tersebut mengadakan peace camp. Mengapa bisa begitu? Karena sebagian besar dari antara mereka tidak memiliki apa yang disebut sebagai "komunitas". Gereja-gereja sekarang pada umumnya memiliki komunitas yang biasa disebut "kelompok sel". Di gereja saya, mulai dari anak kecil sampai lanjut usia didorong untuk masuk ke dalam komsel. Walaupun ada gereja-gereja yang tidak memiliki kelompok sel, setidaknya mereka masih memiliki persekutuan dan kelompok pelayanan. Masjid bukan sebuah komunitas. Masjid dapat dikatakan seperti tempat pertemuan. Beberapa organisasi Islam kini mulai menaruh perhatian kepada generasi muda sehingga mulai memberikan wadah komunitas di dalam organisasi. Mereka yang sudah aktif di sana cenderung malas ikut komunitas perdamaian karena sudah sibuk dengan segala aktivitas di dalam organisasi. Saya punya kawan Muslim dari Gerakan Pemuda Ansor dan dia tidak pernah terlibat dengan organisasi lintas agama saya. Saya juga punya kawan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang dulu ikut peace camp tetapi tidak mau lanjut di sana dan kemudian memilih aktif di IMM. Saya melihat dua kawan saya ini justru punya pemikiran yang jauh lebih terbuka dibandingkan anak-anak yang masih aktif di organisasi lintas agama yang pernah saya ikuti.

Bersyukurlah Anda yang hingga hari ini masih ada di dalam kehidupan gereja! Anda tidak perlu ikut "komunitas perdamaian" seperti yang pernah saya ikuti untuk belajar nilai-nilai perdamaian. Anda dapat belajar nilai perdamaian setiap hari Minggu di gereja Anda masing-masing. Jumlah nilai perdamaian ada banyak, tidak hanya ada 12 nilai seperti yang diajarkan oleh "komunitas" tersebut. Tidak ada gunanya membicarakan perdamaian, mengajarkan nilai-nilai perdamaian, apalagi sampai bikin camp perdamaian tiga hari dua malam. Perdamaian yang sejati tidak akan pernah terjadi jika nilai-nilai perdamaian tidak dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Di gereja, Anda bisa bercerita kepada pemimpin komsel atau teman komsel Anda tetapi di "komunitas perdamaian" yang pernah saya ikuti, Anda tidak bisa bercerita kepada teman komunitas Anda jika ada masalah. Mereka tidak segan-segan mengadukan omongan Anda ke pimpinan dan mereka akan membela mati-matian pemimpin mereka meskipun sudah jelas-jelas salah. Saya sangat mendukung orang Kristen untuk melakukan penginjilan. Akan tetapi, jangan berpikir untuk meninggalkan gereja dengan alasan mengajak orang lain mengenal Tuhan melainkan ajaklah mereka untuk masuk ke dalam gereja dan ajarlah mereka di dalam gereja sebab gereja Anda adalah komunitas perdamaian Anda karena Yesus sebagai pemimpin komunitas Anda adalah sang Raja Damai.